Diduga Ilegal, Aktivitas Pengerukan Bukit di Sukabumi Dikeluhkan Warga Sekitar

BANDAR LAMPUNG – Aktifitas pengerukan lahan perbukitan di wilayah Kota Bandar Lampung dikeluhkan warga sekitar lokasi diduga tambang batuan ilegal yang berada di Jalan Alimudin Umar 14, Campang Raya Kecamatan Sukabumi, Rabu (08/01/2024).

Salah seorang warga di sekitar lokasi aktivitas pengerukan bukit, Siti (nama samaran) yang rumahnya tidak jauh dari lokasi tambang mengatakan bahwa kegiatan tersebut telah berlangsung selama beberapa tahun belakangan ini.

Ia mengungkapkan bahwa, aktifitas tersebut secara langsung mengganggu kehidupan permukiman warga sekitar yang berdampak pada polusi udara hingga penguapan limpasan air campuran material dari kegiatan galian bukit tersebut.

Dia pun menjelaskan, berkenaan dari adanya keberatan warga setempat selama ini juga telah dilakukan berbagai pertemuan rapat sebanyak beberapa kali yang dihadiri oleh warga yang terdampak dan hadir juga perwakilan dari pemilik lahan.

“Yang parahnya itu sih ngeluh soal debu, udah beberapa kali dirapatin sih ini, cuman ya begitu (Tidak Berkesesuaian). Udah pernah distop, terus berjalan lagi, distop, begini lagi,” kata Siti salah seorang warga yang meminta identitasnya tidak dipublish.

“Debunya kan parah banget, mengganggu sampai masuk ke halaman rumah, nempel membekas di jendela kaca. Debunya luar biasa, ampun saya capek sudah bertahun-tahun,” ucap dia.

Selain itu, Ia juga membeberkan bahwa, pada awalnya dulu kegiatan pengerukan tersebut hanya menggali di sekitar belakang rumah warga, namun setelah bertahun-tahun makin melebar dan berketerusan mengeruk perbukitan.

“Itu kan dari belakang sini dulu awal mulainya, dari buat lubang di belakang terus menerus sampai melebar ke ujung sana,” imbuhnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di lokasi terdapat kegiatan pengerukan berlangsung dengan menggunakan alat berat eksavator dan terlihat juga beberapa truck terparkir sedang menunggu muatan material terisi dari aktivitas penggalian bukit tersebut.

Disisi lain camat Sukabumi ketika dikonfirmasi via chat whatsapp mengenai aktifitas yang diduga tambang tersebut belum membalas hingga berita ini diterbitkan.

Berkenaan dengan perijinan wartawan masih berusaha melakukan konfirmasi terhadap pemilik/pengelola lahan dan juga pihak dinas terkait untuk kelengkapan informasi yang berimbang.(Zul)

error: Content is protected !!